Pandangan Syariat tentang Menjelekkan Penguasa Muslim



الرؤية الشرعية في التشهير بالحاكم المسلم

Pandangan Syariat tentang Menjelekkan Penguasa Muslim

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Pandangan Syariat tentang Menjelekkan Penguasa Muslim ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab

السؤال

Pertanyaan:

التشهير بفساد ‏الحكام وسرقاتهم وظلمهم في وسائل الإعلام، هل يعتبر من إثارة الفتنة والخروج المحرم على الحاكم؟ أم أن الواجب النصيحة سرا؟‏

Menyebarkan aib para penguasa berupa korupsi, pencurian, dan kezhaliman mereka melalui media, apakah itu termasuk menimbulkan fitnah dan pemberontakan yang diharamkan terhadap penguasa? Ataukah yang wajib adalah menasihati mereka secara rahasia?

الإجابــة

Jawaban:

الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه، أما بعد:

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabat beliau. Amma ba’du:

فمن منهج أهل السنة والجماعة مناصحة ولاة الأمور، وأما التشهير بالحاكم المسلم لمجرد الذم والعيب: فباب من أبواب الفتنة، كما سبق بيانه في الفتوى الأخرى هنا :

Metode Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam hal ini adalah menasihati para penguasa. Adapun menjelekkan penguasa muslim semata-mata untuk mencela dan merendahkannya, maka itu termasuk pintu fitnah. Hal ini telah dijelaskan dalam fatwa lain disini :

ولذلك، فالأصل فيه المنع، إلا إذا قصِد من ذلك تحصيل مصلحة عامة، وترتب عليه تقليل الشر والفساد، أو زيادة الخير والصلاح، قال الحافظ ابن رجب في رسالة الفرق بين النصيحة والتعيير:

Karena itu, hukum asalnya adalah terlarang, kecuali jika tujuannya adalah untuk meraih kemaslahatan umum, sehingga dapat mengurangi keburukan dan kerusakan, atau menambah kebaikan dan perbaikan. Al-Hafizh Ibnu Rajab dalam risalah Al-Farq bayna An-Nashihah wat-Ta’yir berkata:

اعلم أن ذكر الإنسان بما يكره محرم، إذا كان المقصود منه مجرد الذم والعيب والنقص، فأما إن كان فيه مصلحة لعامة المسلمين، أو خاصة لبعضهم، وكان المقصود منه تحصيل تلك المصلحة، فليس بمحرم، بل مندوب إليه. اهـ.

“Ketahuilah bahwa menyebut seseorang dengan sesuatu yang ia benci adalah haram jika maksudnya hanya untuk mencela, merendahkan, dan mempermalukan. Namun jika di dalamnya terdapat kemaslahatan bagi kaum muslimin secara umum, atau bagi sebagian mereka secara khusus, dan tujuannya adalah untuk meraih kemaslahatan itu, maka tidak haram, bahkan dianjurkan.”

وهنا ينبغي التنبه إلى أن أمر الحاكم بالمعروف ونهيه عن المنكر، ليس من التشهير، بل هو من شعائر الإسلام، وباب من أعظم أبواب الجهاد، فقد قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:

Perlu dicatat bahwa memerintahkan penguasa kepada kebaikan dan melarangnya dari kemungkaran bukanlah bentuk penjelekkan, tetapi itu termasuk syiar Islam dan salah satu pintu jihad terbesar. Rasulullah ﷺ bersabda :

إن من أعظم الجهاد كلمة عدل عند سلطان جائر. رواه أحمد وأصحاب السنن، وصححه الألباني.

“Sesungguhnya jihad yang paling agung adalah kalimat kebenaran di hadapan penguasa yang zalim.” (Hadits Riwayat Imam Ahmad, Ashhabus Sunan, dan dishahihkan Al-Albani).

وقال أيضا صلى الله عليه وسلم:

Beliau ﷺ juga bersabda :

سيد الشهداء حمزة بن عبد المطلب، ورجل قام إلى إمام جائر فأمره ونهاه فقتله. رواه الحاكم وصححه، والخطيب، وصححه الألباني.

“Penghulu para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muththalib, dan seorang laki-laki yang berdiri di hadapan penguasa zalim lalu memerintahkannya dan melarangnya, kemudian penguasa itu membunuhnya.” (Hadits Riwayat Imam Al-Hakim dan dishahihkan olehnya, juga oleh Al-Khatib dan Al-Albani).

وقد سبق لنا بيان ذلك، وبيان أنه لا يلزم من النهي عن الفساد الخروج على ولي الأمر، وذلك في الفتوى الأخرى هنا :

Hal ini telah kami jelaskan sebelumnya, bahwa melarang dari kerusakan tidak berarti pemberontakan terhadap penguasa. Lihat fatwa lain disini :

وراجع في كيفية الإنكار على الحاكم الفتوى الأخرى هنا :

Lihat juga penjelasan tentang tata cara mengingkari penguasa pada fatwa lain disini :

وفي بيان بعض ضوابط نصيحة الولاة هناك

Dan penjelasan tentang beberapa adab dalam menasihati penguasa pada fatwa lain disana

والله أعلم.

Wallahu a’lam.

Sumber : IslamWeb

hukum menjelekkan penguasa | fiqih politik | amar ma’ruf nahi munkar | jihad kalimat kebenaran | nasihat penguasa



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.