Berapa Lama Waktu Maksimal Haid ?
Kompilasi dan Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
w
اختلف أهل العلم رحمهم الله في تحديد أكثر مدة الحيض ، والذي عليه جمهور العلماء : أن أكثر مدة للحيض ( 15 ) يوماً ، وما زاد عن خمسة عشر يوماً ، فهو دم استحاضة .
Para ahli ilmu berbeda pendapat terkait penentuan masa maksimal waktu haidh. Sebagian besar dari mereka berpendapat bahwa : Maksimal masa haidh adalah 15 hari, jika lebih dari 15 hari maka itu adalah darah istihaadhoh
قال ابن قدامة رحمه الله :
وَلَنَا أَنَّهُ وَرَدَ [يعني : الحيض] فِي الشَّرْعِ مُطْلَقًا مِنْ غَيْرِ تَحْدِيدٍ ، وَلَا حَدَّ لَهُ فِي اللُّغَةِ ، وَلَا فِي الشَّرِيعَةِ ، فَيَجِبُ الرُّجُوعُ فِيهِ إلَى الْعُرْفِ وَالْعَادَةِ
Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan :
“Menurut kami, tidak ada batasan secara mutlak dalam syara’ terkait hal ini (haidh), baik secara bahasa, maupun secara hukum syari’ah, maka mestilah meninjau ke kebiasaan dan adat terkait hal tersebut“
Disebutkan dalam Matan Ghayatul Ikhtishar :
(وَأَقل الْحيض يَوْم وَلَيْلَة وغالبه سته أَو سبعه وَأَكْثَره جمسة عشر يَوْمًا)
“Waktu Minimal Haid adalah Sehari Semalam, pada umumnya enam atau tujuh hari, dan maksimal 15 hari”
Dijelaskan di Kitab Kifayatul Akhyar sebagai berikut :
أقل الْحيض يَوْم وَلَيْلَة للاستقراء وَهُوَ التتبع رُوِيَ ذَلِك عَن على بن أبي طَالب رَضِي الله عَنهُ وَنَصّ الشَّافِعِي رحمه الله على ذَلِك فِي عَامَّة كتبه وَنَصّ فِي مَوضِع آخر أَن أَقَله يَوْم وَمُرَاد الشَّافِعِي بليلته
Minimal haidh terjadi satu hari satu malam berdasarkan istiqro’ (pengamatan terhadap kebiasaan yang terjadi). Yang demikian diriwayatkan oleh Ali bin Abu Thalib radhiyallahu anhu. Imam Syafi’i rahimahullah menuliskan yang demikian dalam kebanyakan kitab beliau. Dituliskan juga oleh beliau dalam kitab yang lain bahwa waktu minimal haidh adalah satu hari – maksudnya termasuk malam harinya.
وغالبه سِتّ أَو سبع لقَوْله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم لحمة بنت جحش
Pada umumnya haidh berlangsung selama enam atau tujuh hari. Nabi shalallahu alaihi wa salam pernah bersabda kepada Hammah binti Jahsy :
(تحيضين سِتَّة أَيَّام أَو سَبْعَة فِي علم الله تَعَالَى ثمَّ اغْتَسِلِي وَإِذا رَأَيْت أَنَّك قد طهرت واستنقأت فَصلي أَرْبعا وَعشْرين أَو ثَلَاثًا وَعشْرين لَيْلَة وأيامهن وصومي فَإِن ذَلِك يجْزِيك وَكَذَلِكَ فافعلي فِي كل شهر كَمَا يطهرن لميقات حيضهن وطهرهن)
“Engkau haidh selama enam atau tujuh hari dalam ilmu Allah Ta’ala, kemudian mandilah, jika engkau telah melihat bahwa engkau telah bersih dan suci, maka shalatlah 24 atau 23 hari malam dan siang harimu, dan berpuasalah. Maka yang demikian cukup bagimu. Dan demikianlah yang dilakukan pada setiap bulannya, sebagaimana para wanita suci pada waktu-waktu haidh dan suci mereka. (Hadits Riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi)
وَأَكْثَره خَمْسَة عشر يَوْمًا بلياليهن للاستقراء وَرُوِيَ عَن عَليّ رَضِي الله عَنهُ أَيْضا قَالَ الشَّافِعِي رَأَيْت نسَاء أثبت لي عَنْهُن أَنَّهُنَّ لم يزلن يحضن خمس عشر يَوْمًا وَعَن شريك وَعَطَاء نَحوه وَالْمُعْتَمد فِي ذَلِك الاستقراء
Dan waktu paling lama haidh adalah 15 hari siang dan malam berdasarkan istiqro’ (pengamatan terhadap kebiasaan yang terjadi) Diriwayatkan dari Ali radhiyallahu anhu pula.
Imam Syafi’i rahimahullah berkata : “Aku mengetahui para wanita yang menyampaikan padaku bahwa mereka mengalami haidh selama 15 hari”. Diriwayatkan pula dari Syuraik dan ‘Atho hal serupa. Dan diakui istiqro yang demikian itu.
قَالَ عَطَاءٌ : رَأَيْت مِنْ النِّسَاءِ مَنْ تَحِيضُ يَوْمًا ، وَتَحِيضُ خَمْسَةَ عَشَرَ .
Imam ‘Atho berkata : Aku melihat wanita ada yang haidh selama satu hari, ada pula yang haidh selama 15 hari
وَقَالَ أَحْمَدُ : حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ آدَمَ ، قَالَ : سَمِعْت شَرِيكًا يَقُولُ : عِنْدَنَا امْرَأَةٌ تَحِيضُ كُلَّ شَهْرٍ خَمْسَةَ عَشَرَ يَوْمًا حَيْضًا مُسْتَقِيمًا ” انتهى من ” المغني ” (1/225) .
Berkata Imam Ahmad : Berkata kepadaku Yahya ibn Aadam, dia berkata : Aku mendengar Syuraik berkata : Terdapat pada kami wanita yang haidh setiap bulannya selama 15 hari berturut-turut — Kitab Al Mughni
Allahu Ta’ala ‘A’lam
Leave a Reply