Anjuran Memperbanyak Keturunan



الترغيب في تكثير النسل والأولاد

Anjuran dalam Islam untuk Memperbanyak Keturunan dan Anak

Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu

Artikel Anjuran Memperbanyak Keturunan ini masuk dalam Kategori Tanya Jawab

السؤال

Pertanyaan:

ألاحظ أن الناس مختلفين إلى قسمين قسم يرغب في قلة الأولاد وآخرون يشجعون على كثرة الأولاد ، فهل جاء في الأدلة ما يؤيد أحد هذين الرأيين ؟.

Saya melihat bahwa masyarakat terbagi menjadi dua golongan: satu golongan menginginkan sedikit anak, dan golongan lain mendorong untuk memperbanyak anak. Apakah ada dalil yang mendukung salah satu dari dua pendapat ini?

الجواب

Jawaban:

الحمد لله.

Segala puji bagi Allah.

روى أبو داود (2050) عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي أَصَبْتُ امْرَأَةً ذَاتَ حَسَبٍ وَجَمَالٍ وَإِنَّهَا لا تَلِدُ أَفَأَتَزَوَّجُهَا قَالَ لا ثُمَّ أَتَاهُ الثَّانِيَةَ فَنَهَاهُ ثُمَّ أَتَاهُ الثَّالِثَةَ فَقَالَ

Diriwayatkan oleh Abu Dawud (2050), dari Ma’qil bin Yasar: Seorang laki-laki datang kepada Nabi ﷺ dan berkata: “Saya menemukan seorang wanita yang memiliki kehormatan dan kecantikan, namun ia tidak bisa melahirkan. Bolehkah saya menikahinya?” Nabi ﷺ menjawab: “Jangan.” Kemudian ia datang lagi kedua kalinya, Nabi tetap melarangnya. Ketika ia datang ketiga kalinya, Nabi bersabda:

تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ الأُمَمَ

“Menikahlah dengan wanita yang penyayang dan subur, karena aku akan membanggakan kalian di hadapan umat-umat lain.”

فهذا الحديث يدل على الترغيب في نكاح المرأة الولود أو كثيرة الولادة ؛ حتى تكثر الأمة ، ويحصل بذلك مباهاة النبي صلى الله عليه وسلم بأمته سائر الأمم ، وفي ذلك الترغيب في كثرة الأولاد .

Hadits ini menunjukkan anjuran untuk menikahi wanita yang subur atau banyak anak, agar umat menjadi banyak, sehingga Nabi ﷺ bisa membanggakan umatnya di hadapan umat-umat lain. Maka ini adalah anjuran untuk memperbanyak keturunan.

وقد ذكر الغزالي أن الرجل إذا تزوج ونوى بذلك حصول الولد كان ذلك قربة يؤجر عليها من حسنت نيته ، وبَيَّن ذلك بوجوه :

Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa jika seseorang menikah dengan niat untuk mendapatkan anak, maka hal itu adalah bentuk ibadah yang ia diberi pahala atasnya jika niatnya baik. Beliau menjelaskan hal itu dalam beberapa poin:

الأول : موافقة محبة الله عز وجل في تحصيل الولد لإبقاء جنس الإنسان .

Pertama: Menyesuaikan diri dengan kecintaan Allah dalam menciptakan keturunan untuk menjaga keberlangsungan jenis manusia.

الثاني : طلب محبة الرسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ في تكثير من يباهي بهم الأنبياء والأمم يوم القيامة .

Kedua: Mengharap kecintaan Rasulullah ﷺ karena memperbanyak umat yang dibanggakan oleh beliau di hadapan para nabi dan umat lain pada Hari Kiamat.

الثالث : طلب البركة ، وكثرة الأجر ، ومغفرة الذنب بدعاء الولد الصالح له بعده .

Ketiga: Mengharapkan keberkahan, banyak pahala, dan ampunan dosa melalui doa anak yang saleh setelah ia meninggal.

ومن المعلوم أن الأولاد منذ القديم كانوا أمنية الناس حتى الأنبياء والمرسلين وسائر عباد الله الصالحين، وسيظلون كذلك ما سلمت فطرة الإنسان ، فالأولاد نعمة تتعلق بها قلوب البشر وترجوها .

Telah diketahui bahwa anak-anak sejak zaman dahulu adalah impian manusia, termasuk para nabi, rasul, dan hamba-hamba Allah yang saleh. Dan mereka akan tetap demikian selama fitrah manusia masih lurus, karena anak adalah nikmat yang sangat dirindukan dan diharapkan manusia.

دعا إبراهيم عليه السلام ربه قائلاً : ( رَبِّ هَبْ لِي مِنْ الصَّالِحِينَ ) الصافات / ١٠٠ .

Nabi Ibrahim ‘alaihis salam berdoa kepada Rabb-nya: “Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.” (Surah ash-Shaffat: 100)

وقال تعالى عن زكريا عليه السلام : … (مريم /٣-٧)

Dan Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Zakariya ‘alaihis salam dalam Surah Maryam ayat 3-7, bahwa beliau memohon anak kepada Allah, meskipun beliau sudah tua dan istrinya mandul. Lalu Allah memberinya kabar gembira akan lahirnya Yahya yang belum pernah ada sebelumnya yang menyandang nama itu.

وأثنى الله تعالى على عباده الصالحين بمحامد كثيرة منها قوله : ( وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا … ) الفرقان/٧٤ .

Allah Ta’ala juga memuji hamba-hamba-Nya yang saleh dengan berbagai pujian, di antaranya adalah firman-Nya: “Dan orang-orang yang berkata: Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan-pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (Surah al-Furqan: 74)

وأخبر الله تعالى أن شعيباً عليه السلام أمر قومه أن يذكروا نعمة الله عليهم إذ جعلهم كثرة بعد قلة …

Allah Ta’ala juga mengabarkan bahwa Nabi Syuaib ‘alaihis salam memerintahkan kaumnya untuk mengingat nikmat Allah atas mereka, ketika mereka dahulu sedikit lalu Allah menjadikan mereka banyak. Ini adalah nikmat besar yang menuntut ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

ولا شك أن فوائد تكثير نسل الأمم واضحة لكل متأمل …

Tidak diragukan lagi bahwa manfaat memperbanyak keturunan suatu bangsa sangat jelas bagi siapa pun yang merenungkannya. Oleh karena itu, bangsa-bangsa yang sadar akan hal ini mendorong warganya untuk memperbanyak keturunan. Sebaliknya, musuh-musuh Islam berusaha mencegahnya dengan syubhat dan cara-cara berbahaya yang bahkan melemahkan kesuburan, seperti makanan dan obat yang merusak.

نسأل الله أن يكف بأس الذين كفروا ويدفع كيدهم وتلبسهم عن المسلمين

Kita memohon kepada Allah agar menahan keburukan orang-orang kafir, serta menggagalkan tipu daya dan pengaruh mereka terhadap kaum Muslimin.

والله أعلم .

Sumber: IslamQA.info



Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.