
براعة الاستهلال في سورة البقرة؛ عرضٌ وتحليلٌ
Keindahan Pembukaan dalam Surah Al-Baqarah: Kajian dan Analisis (Bagian Ketujuh)
Oleh : Abdun Nashir Salamah
Alih Bahasa : Reza Ervani bin Asmanu
Artikel Keindahan Pembukaan al Baqarah ini termasuk dalam Kategori Serial Bahasa al Quran
بطلان عقائد أهل الكتاب:
Kesesatan Akidah Ahli Kitab:
لم يكن تحريف التوراة والإنجيل الموضوع الوحيد المتعلق بأهل الكتاب الذي ستومئ إليه الآيات الأولى من سورة البقرة، بل تضمّنت هذه الآيات أيضًا إشارةً لطيفةً إلى تكذيبهم برسالة النبي -صلى الله عليه وسلم- حين وصفت المتقين بما قال تعالى في شأنهم:
Penyimpangan terhadap Taurat dan Injil bukanlah satu-satunya isu terkait Ahli Kitab yang disinggung oleh ayat-ayat pertama dalam Surah Al-Baqarah. Ayat-ayat tersebut juga mengandung isyarat halus terhadap penolakan mereka terhadap risalah Nabi Muhammad ﷺ, ketika orang-orang bertakwa digambarkan oleh Allah dalam firman-Nya:
﴿وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ﴾ [البقرة: ٤]
“Dan mereka yang beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan apa yang diturunkan sebelum kamu” (Surah Al-Baqarah ayat 4).
ففي هذه الآية -كما يقول ابن عاشور- تعريضٌ بغلاة اليهود والنصارى الذين صدَّهم غلوُّهم في دينهم وقولهم على الله غير الحقّ عن اتّباع النبي -صلى الله عليه وسلم-[23]، وقد أفاضت سورة البقرة في الحديث عن موقف اليهود -على وجه الخصوص- من النبي-صلى الله عليه وسلم- وحسَدهم له مع معرفتهم بصدق نبوّته،
Dalam ayat ini—sebagaimana dijelaskan oleh Ibn ‘Asyur—terdapat sindiran terhadap orang-orang ekstrem dari kalangan Yahudi dan Nasrani, yang sikap berlebihan mereka dalam beragama serta ucapan-ucapan mereka yang tidak benar tentang Allah telah menghalangi mereka untuk mengikuti Nabi Muhammad ﷺ 1. Surah Al-Baqarah juga banyak mengupas tentang sikap permusuhan kaum Yahudi terhadap Nabi secara khusus, serta kedengkian mereka kepadanya, meskipun mereka mengetahui kebenaran kenabiannya.
على غرار قوله تعالى:
Sebagaimana dalam firman-Nya :
﴿بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ أَنْ يَكْفُرُوا بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ بَغْيًا أَنْ يُنَزِّلَ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَى مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَى غَضَبٍ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌ﴾ [البقرة: ٩٠]،
“Sungguh buruk apa yang mereka jual belikan dengan diri mereka, yaitu mereka kafir kepada apa yang Allah turunkan karena dengki, karena Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Maka mereka kembali dengan kemurkaan di atas kemurkaan, dan bagi orang-orang kafir azab yang menghinakan.” (Surah Al-Baqarah ayat 90).
وقوله تعالى:
Dan firman-Nya :
﴿وَلَمَّا جَاءَهُمْ رَسُولٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ نَبَذَ فَرِيقٌ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ كِتَابَ اللَّهِ وَرَاءَ ظُهُورِهِمْ كَأَنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ﴾ [البقرة: ١٠١]
“Dan ketika telah datang kepada mereka seorang rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, sebagian dari orang-orang yang diberi Kitab melemparkan Kitab Allah ke belakang punggung mereka seolah-olah mereka tidak mengetahui.” (Surah Al-Baqarah ayat 101).
وقوله تعالى:
Dan firman-Nya:
﴿الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ﴾ [البقرة: ١٤٦]،
“Orang-orang yang telah Kami beri Kitab, mereka mengenalnya sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Dan sesungguhnya sebagian dari mereka benar-benar menyembunyikan kebenaran padahal mereka mengetahuinya.” (Surah Al-Baqarah ayat 146).
وآيات أخرى عديدة تبين هذا المعنى. ومن مناسبة هذا جاء الحديث في السورة عن ضرورة الإيمان بجميع الرسل دون تفريقٍ بينهم، كما تفيد ذلك آياتٌ عديدةٌ، على غرار قوله تعالى:
Dan masih banyak ayat lain yang menjelaskan makna ini. Berkaitan dengan hal tersebut, Surah Al-Baqarah juga berbicara tentang pentingnya beriman kepada seluruh rasul tanpa membeda-bedakan di antara mereka, sebagaimana ditegaskan dalam banyak ayat, di antaranya firman Allah:
قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ [البقرة: ١٣٦].
“Katakanlah (wahai kaum Muslimin): Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma‘il, Ishaq, Ya‘qub, dan anak-anak keturunannya, serta kepada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa dan kepada apa yang diberikan kepada para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka, dan kami hanya berserah diri kepada-Nya.” (Surah Al-Baqarah ayat 136).
ومن الموضوعات الأخرى التي جاءت الإشارة إليها في مستهلّ السورة بخصوص أهل الكتاب أيضًا: ضعف إيمانهم بالآخرة وإيثار الحياة الدنيا عليها، وذلك في قوله تعالى في وصف المتقين:
Di antara tema lain yang juga disinggung dalam permulaan surah ini berkaitan dengan Ahli Kitab adalah lemahnya keimanan mereka terhadap akhirat dan kecenderungan mereka untuk lebih mencintai kehidupan dunia daripada akhirat. Hal ini ditunjukkan dalam firman Allah ketika menggambarkan orang-orang bertakwa :
﴿وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ﴾ [البقرة: ٤]؛
“Dan terhadap akhirat mereka meyakini” (Surah Al-Baqarah ayat 4).
وقد صِيغت هذه الجملة بما يدلّ على الاهتمام بموضوع الآخرة وذلك من خلال تخصيص الآخرة بالذِّكْر بعد دخولها في عموم قوله تعالى قبل ذلك:
Kalimat ini disusun dengan struktur yang menunjukkan perhatian khusus terhadap perkara akhirat, dengan menyebutkannya secara khusus setelah sebelumnya telah termasuk dalam keumuman firman-Nya :
﴿الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ﴾ [البقرة: ٣]
“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib” (Surah Al-Baqarah ayat 3).
إذ الآخرة من جملة الغيب؛ غير أنها خُصَّت بالذِّكْر لإفادة الاهتمام بها، وكذا من خلال إيثار التعبير عن الإيمان بها بالإيقان وهو أبلغُ في باب التصديق، يضاف إلى ذلك تقديم المعمول: ﴿وَبِالْآخِرَةِ﴾ على عامله ﴿يُوقِنُونَ﴾؛ بيانًا لمزيد الاهتمام
Karena akhirat termasuk bagian dari perkara gaib, tetapi penyebutannya secara khusus menunjukkan pentingnya topik ini. Selain itu, Allah menggunakan kata yuqinūn (meyakini) dalam menggambarkan keimanan mereka terhadap akhirat, yang lebih kuat dan tegas maknanya daripada sekadar yuminūn (beriman). Ditambah lagi, posisi kata “wa bil-ākhirati” yang didahulukan sebelum fi’il “yuqinūn” juga menjadi penekanan akan pentingnya akhirat 2.
وفي هذا تمامُ الثناء على المتقين في قوة إيمانهم بالآخرة وتعريضٌ بمن لم يكن إيمانهم بها بالغًا تلك المنزلة مع حصول الدعوى منهم بذلك؛ وهم أهل الكتاب، حيث جاء في سورة البقرة لاحقًا ما يفضح دعواهم في صدق إيمانهم بالآخرة ويبطله، وذلك في قوله تعالى:
Dalam ayat ini juga terdapat pujian sempurna terhadap orang-orang bertakwa karena kuatnya keyakinan mereka terhadap akhirat, dan sindiran terhadap mereka yang mengaku beriman kepada akhirat namun tidak mencapai derajat keyakinan yang sesungguhnya—yakni Ahli Kitab. Hal ini dijelaskan dalam ayat-ayat lain dalam Surah Al-Baqarah yang membongkar kebohongan klaim mereka terhadap keimanan kepada akhirat, seperti dalam firman-Nya :
قُلْ إِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الْآخِرَةُ عِنْدَ اللَّهِ خَالِصَةً مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ * وَلَنْ يَتَمَنَّوْهُ أَبَدًا بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ [البقرة: ٩٤ – ٩٥].
“Katakanlah: Jika kampung akhirat di sisi Allah adalah khusus untuk kalian dan bukan untuk orang lain, maka harapkanlah kematian jika kalian benar. Namun mereka tidak akan pernah mengharapkannya, karena perbuatan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap orang-orang yang zalim.” (Surah Al-Baqarah ayat 94–95).
ومن مناسبات هذا جاء التنبيه في السورة مرارًا على تحريف اليهود التوراة مقابل ثمنٍ قليلٍ من الدنيا؛ إِذْ يدلّ هذا الصنيع على عدم مبالاتهم بالآخرة؛ فيكون ذلك تكذيبًا لهم في صدق إيمانهم بها، قال تعالى عنهم:
Sejalan dengan ini, Surah Al-Baqarah juga beberapa kali mengingatkan tentang bagaimana kaum Yahudi menukar ajaran Taurat demi keuntungan dunia yang sedikit. Tindakan ini menunjukkan betapa mereka tidak peduli terhadap akhirat, dan menjadi bukti nyata bahwa klaim keimanan mereka terhadap akhirat tidak benar. Allah berfirman tentang mereka:
﴿أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ﴾ [البقرة: ٨٦].
“Mereka itulah orang-orang yang menjual kehidupan dunia dengan (mengorbankan) akhirat, maka tidak akan diringankan azab dari mereka dan tidak akan mereka ditolong.” (Surah Al-Baqarah ayat 86).
Bersambung ke bagian berikutnya in sya Allah
Baca lebih nyaman dengan aplikasi rezandroid. Download versi terbaru di Google Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.rezaervani.rezandroid
Leave a Reply